Kamis, 05 Februari 2009

Tragedi di Siang Bolong

23 Januari 2009


Sesuatu yang baru dalam daftar pengalaman-pengalamanku telah terukir kembali. Jum’at siang setelah menyiapkan segala sesuatu untuk “tour ke Bali”. tourku bermula dari kedatangan orang nomer 2 di Indonesia. Ya….siapa lagi, kalau bukan Bapak Yusuf Kalla. Untuk menghadapi pemilu 2009, beliau berkampanye di kota kelahiranku, kota tahu. Ya….pastilah, sepanjang jalan di netralkan….rumahku berada di tepi jalan raya, tepi jalan yang selalu ramai oleh lalu lalang yang amat sibuk. 
Aku, terduduk lemas melihat kesunyian jalan oleh polisi-polisi yang sibuk menetralkan jalanan untuk RI 2. Hpku berdering berkali-kali, menandakan ada pesan masuk untukku.

”Nis, Qm dmn? Qm uda brgkt blum??”

”Woy, coy bruan brgkat!!”

”Busnya uda pada dteng lho...”

Dan juga ada telepon dari salah satu temanku......saking bingungnya, sampai telepon itu nggak aku angkat. Dan akhirnya tertera laporan “1 misscalled” .

“tenang aja.....busmu juga nggak akan berangkat, semua jalan itu di netralkan!!” ayahku mencoba menenangkan. Rasa gelisahku sedikit terobati. Tiba-tiba, “derrrttt....derrrrttt Hpku bergetar lagi, satu pesan mampir di HPku....... “Bruan brgkt, Q td lwat humz mu wktu polisinya msh dkit, bruan brgkt, nak2 uda pda dteng lho....” . Blum sempat aku menikmati ketenanganku, kegelisahanku muncul lagi dan semakin menjadi-jadi karena jamku telah menunjukkan pukul 13.15 WIB. Seperti yang telah dijadwalkan, bus akan berangkat pada pukul 13.30. “oh.......TIIIDAAAAKKK!!!! Aku nggak mau, nggak jadi ikut tour.......” dalam hati aku berteriak. 
Tiba-tiba datang seorang teman ayahku. “Lewat mana? Kok bisa?” tanya ayahku padanya. “ya....lewat ‘gank-gank’ dong.....lewat ‘gank’ itu, lalu nanti nembus ke.........” sambil memunjuk ‘gank’ sempit depan rumahku. Tanpa pikir panjang, ayahku menuntun motornya ke ‘gank’ itu dan menyuruhku membawa koperku menuju ke gank itu. Sambil menahan rasa sakit, aku duduk di belakang ayahku sambil menahan koper di depanku (kopernya lumayan berat juga). Dalam perjalanan menuju sekolah, rasa was-was, gelisah, bingung, khawatir, jengkel, sebel, aahhhh, semua deh pokoknya campur jadi satu, kaya ‘gado-gado’. Pada saat itu, tujuanku hanya “sAmPAi SeKoLaH DeNgAn sELaMAt, dAn tOuRKu kE BaLi nGgAk gAGaL”.

13.33, aku menurunkan koperku dan menginjakkan kakiku di gerbang sekolah. Di sana kulihat banyak orang tua yang mengantarkan anak-anaknya, teman-temanku juga termasuk di dalamnya. Akupun segera menghampiri mereka dan segera “ABSEN”, kalau aku sudah hadir ke “petugas pengabsen”. Pada saat itu, rasanya aku ingin berteriak “AkHiRnYAaAaAaA...........aKu SaMpai sEKoLaH jUgAaAa......................” tapi, nggak mungkin lah aku berteriak kalau melihat ‘sikon (situasi dan kondisi)’nya...... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar